Tanda-tanda Hamil Dilihat dari Perubahan Payudara
Kehamilan adalah pengalaman yang dapat mengubah banyak hal dalam kehidupan seorang wanita, termasuk perubahan tubuh. Perubahan tersebut, seperti otot yang mengendur, tulang rusuk yang melebar, perut meregang dan organ dalam bergeser, hingga payudara tumbuh dan berubah untuk mempersiapkan air susu ibu (ASI) untuk bayi saat lahir.
Sayangnya, perubahan payudara selama kehamilan tidak selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi wanita. Kebanyakan mereka mengeluhkan rasa sakit, nyeri, dan tidak nyaman.
Mengutip Parenting Firstcry, perubahan yang terjadi pada payudara selama kehamilan dikaitkan dengan dua penyebab utama, Bunda. Kedua hal tersebut, yakni hormon estrogen dan progesteron, yang berperan mempersiapkan ASI. Hormon-hormon tersebut memastikan saluran ASI ibu hamil melebar, sehingga membuat payudara menerima suplai darah yang cukup.
Tahapan perubahan payudara trimester 1
Nyeri payudara sebagai tanda-tanda hamil muda sering terjadi karena ibu hamil mengalami sebagian besar perubahan pada trimester pertama, yaitu antara dua hingga empat minggu setelah ovulasi, Bunda. Berikut ini perubahan payudara selama trimester pertama kehamilan:
Perubahan payudara di minggu 1-3
Perubahan payudara dimulais etelah terjadi implantasi. Sebagian besar perubahan payudara terjadi selama minggu kedua, dan wanita hamil akan merasakan lebih sensitif terutama di tempat arteri mammae internal. Selama periode ini, saluran susu dan tunas alveolar tumbuh dengan cepat.
Perubahan payudara di minggu 4-6
Puting akan mengalami perubahan selama periode ini, Bunda. Meningkatnya suplai darah menyebabkan sensasi tertusuk dan kesemutan di sekitar puting payudara. Pada akhir periode ini, terjadi peningkatan pigmentasi yang membuat areola menjadi lebih gelap, dan puting akan lebih menonjol.
Perubahan payudara di minggu 7-9
Pada minggu ketujuh, payudara wanita hamil akan tumbuh menjadi lebih besar karena menumpuknya lemak dan saluran susu yang makin banyak. Payudara juga akan mulai terasa nyeri dan lembut. Sementara tuberkel montgomery atau bintik kecil di sekitar areola akan muncul pada minggu ke-8, lalu pada minggu ke-12, areola gelap akan dikelilingi oleh areola yang lebih terang.
Perubahan payudara pada minggu 10-12
Pada periode ini, puting payudara sudah menonjol sepenuhnya. Bunda pasti akan melihat perbedaannya, terutama jika ini hamil anak pertama.
Perubahan payudara selama kehamilan
Walau perubahan besar terjadi pada trimester pertama, namun payudara akan berkembang selama kehamilan. Hal ini ditandai dengan beberapa perubahan, seperti:
1. Pertumbuhan payudara
Payudara membesar merupakan perubahan yang paling terlihat selama kehamilan. Bagi beberapa wanita, pola perubahan ini mungkin akan berbeda. Ada yang stabil atau lembat, tapi ada juga yang cepat.
Jika ini kehamilan pertama, maka ibu hamil mungkin akan mendapati ukuran payudaranya bertambah hingga satu cup serta terasa lebih berisi dan lebih berat. Selain itu, peningkatan ukuran yang terjadi secara tiba-tiba ini dapat meregangkan kulit, sehingga akan menimbulkan rasa gatal atau stretch mark. Tetapi semuanya bersifat sementara, dan tidak perlu dikhawatirkan.
2. Nyeri payudara
Nyeri payudara sering terjadi pada trimester pertama kehamilan, dan paling umum disebabkan oleh lonjakan hormon. Terkadang rasa sakit yang timbul dapat membuat ibu hamil merasa tak nyaman, sehingga mengganggu beberapa aktivitas.
3. Pembuluh darah terlihat
Meningkatnya aliran darah selama kehamilan bisa menyebabkan vena atau pembuluh darah terlihat di kulit payudara. Namun ini hanya bersifat sementara kok Bunda. Pembuluh darah ini akan kembali ke ukuran normal setelah melahirkan atau menyapih.
“Pembuluh darah yang terlihat karena payudara membesar selama kehamilan, dan setelah melahirkan selama menyusui. Ini karena suplai darah ke payudara dan kelenjar payudara meningkat, sehingga payudara bisa menghasilkan ASI,” kata Dr. Jamil Abdur-Rahman, Obgyn di TwinDoctorsTv, dikutip dari Romper.
4. Areola menjadi gelap
Areola merupakan bagian yang berwarna gelap di sekitar puting payudara, Bunda. Saat hamil, areola akan yang membesar atau tampak lebih gelap. Ini sangat normal dan dapat terjadi paling cepat satu atau dua minggu setelah pembuahan.
“Perubahan warna (areola) selama kehamilan ini karena peningkatan produksi oleh kelenjar hipofisis dari hormon yang disebut hormon perangsang melanosit (MSH),” ujar Abdur-Rahman.
Sama seperti nyeri payudara, ini juga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, Bunda.
“Beberapa ilmuwan percaya bahwa mungkin ada tujuan evolusioner untuk pertumbuhan dan menggelapnya areola, yang membantu bayi baru lahir menemukan puting lebih mudah dan membantu pelekatan,” kata Obgyn dan ahli endokrinologi reproduksi di San Francisco, Temeka Zore, dikutip dari The Bump.
5. Benjolan di sekitar areola
Bagi beberapa ibu hamil, tanda lainnya yang mungkin akan dialami yaitu terlihat adanya benjolan kecil di sekeliling areola. Secara umum, benjolan tersebut dikenal sebagai tuberkel montgomery.
Ini akan menjadi lebih terlihat seiring berjalannya kehamilan hingga menyusui, Bunda. Benjolan kecil ini pun diketahui berguna untuk melumasi puting dan akan sangat membantu bayi melakukan pelekatan saat menyusu.
“Tujuan mereka adalah mengeluarkan minyak selama menyusui untuk mengurangi transfer bakteri ke bayi. Untuk memberikan pelumas pada areola dan puting Anda, benjolan ini dapat pecah atau kering selama menyusui,” ucap Zore.
Tips meredakan nyeri payudara
Meskipun perubahan pada payudara ini menimbulkan rasa nyeri, ketidaknyamanan, dan sulit untuk dihindari, namun ada beberapa hal yang dapat ibu hamil lakukan untuk meredakannya, berikut di antaranya:
1. Gunakan maternity bra
Pastikan untuk menggunakan bra dengan ukuran yang pas atau baru setiap kali merasa adanya perubahan bentuk maupun ukuran payudara selama kehamilan. Menggunakan bra yang pas akan memastikan payudara selalu tertopang dengan baik dan menjadi cara paling tepat untuk mengatasi nyeri payudara.
2. Jangan pakai bra berkawat
Sebelumnya diyakini bahwa bra jenis ini dapat menghambat aliran darah dan produksi ASI, Bunda. Namun pada akhirnya teori tersebut pun dibantah oleh penelitian.
Perlu untuk diketahui, sebagian besar wanita mengatakan bahwa bra berkawat memang tidak nyaman untuk payudara yang sakit. Jika bra tersebut menyebabkan ketidaknyamanan, sebaiknya jangan dipakai saat hamil.
3. Lembapkan payudara
Pastikan supaya kulit payudara tetap lembap. Caranya diberi nutrisi agar lembut dan kenyal. Selain itu, pilih kain katun sebagai pakaian dalam untuk membuat kulit bisa tetap bernapas, menyerap keringat, dan menjaga kulit tetap kering.
4. Minta pengertian pasangan
Payudara sakit selama kehamilan juga bisa menghalangi keintiman fisik dengan pasangan. Agar tak menimbulkan kesalahpahaman, pastikan untuk berbagi masalah tersebut pada pasangan dan minta pengertianya untuk tidak menyentuh payudara.
5. Gunakan kompres hangat
Mengompres payudara dengan handuk basah dan hangat juga menjadi cara yang bagus untuk meredakan nyeri payudara saat hamil, Bunda.
Kompres hangat ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri dengan meningkatkan sirkulasi darah yang beredar di daerah tersebut.
6. Tetap terhidrasi
Salah satu penyebab nyeri payudara adalah retensi air. Tentunya ini bisa dihindari jika ibu hamil minum banyak air sepanjang hari. Selain itu, mencukupi kebutuhan air juga dapat membantu tubuh membuang kelebihan hormon dan cairan yang menyebabkan rasa sakit, lho.
7. Kurangi konsumsi garam
Beberapa wanita mengatakan bahwa mengurangi asupan garam untuk sementara waktu membantu menurunkan nyeri payudara selama kehamilan.
8. Diet nutrisi yang tepat
Tubuh yang sehat lebih siap untuk menangani nyeri payudara. Oleh karena itu, mulailah untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan sereal untuk mengurangi nyeri.
Bunda, ingat ya bahwa ketidaknyamanan pada payudara selama kehamilan menjadi hal yang normal dan dan tidak bertahan lama seperti gejala lainnya. Namun jika melihat sesuatu yang aneh pada payudara, rasa sakit atau keluar cairan yang tidak biasa, sebaiknya segera kunjungi dokter ya.
Sumber: HaiBunda